Selasa, 01 November 2011

Depok Baru, 1 November 2011
12.18 WIB

Udah masuk stasiun UI....masih banyak stasiun kecil lagi yang harus ku lewati bersama commuter line ini. Suasana kereta tidak begitu padat. Alhamdulillah masih bisa dapat tempat duduk, walau sempat berdiri sebentar. Kuambil ponselku dan langsung ku putar lagu yang ada di playlist...hmm ternyata lagu dari miliknya Ricard Clayderman "Love Story"...semakin menambah semarak kegalauan hati...

Menuju Gambir rasanya ada sesuatu yang tertinggal entah dimana.

Jakarta Pusat (Gambir)
12.55 WIB
Sampai di stasiun Gambir, sepertinya banyak yang mudik...sama seperti aku. Penuh. Tak menunggu lama, keretaku datang menuju rumah tercinta. Hmm...kereta 3, 1A, bisnis-biasa merakyat. Aku duduk disamping jendela-yang buram. Tak lama setelah aku duduk, seorang wanita paruh baya menghampiriku, bertanya dimana gerbong 2. Dan usut punya usut ternyata tempat yang aku duduki sekarang ini adalah gerbong 2. Sungguh memalukan, setiap waktu naik kereta Cirebon Express masa aku masih salah naik juga??? -Ngalamun waè tuda si melan mah! Hahaha ;D

Akhrinya kususuri lorong gerbong yang sempit itu menuju gerbong 3. Sampailah aku di tempat yang seharusnya aku tempati. Kali ini aku duduk di samping jalan dimana orang hilir mudik, karena tempat duduk di sampingku yang dekat jendela sudah terisi penumpang lain. Lelaki, seusiaku-dilihat dari perawakan dan air mukanya-mengenakan topi berwarna biru. Ternyata dia ke Jakarta dalam rangka "main". Tak banyak yang kami biacarakan hanya sekedar menanyakan tujuan kami sesampainya di Cirebon.

Gambir
13.30 WIB
Keretaku melaju.....anggun. Ini yang aku rindu-bunyi roda kereta berputar ketika bergesekan dengan rel kereta, menimbulkan suara yang khas.

Cuaca di luar cerah...secerah hatiku menyongsong mereka yang ku cinta di rumah. Tak sabar untuk segera di pelukanmu, mah... ‎​‎​(˘⌣˘)ε˘`)



Cikampek
14.38 WIB
Orang disampingku benar-benar pulas tertidur. Hampir saja terjatuh di bahuku....selagi aku menghindar, untungnya dia cepat tersadar dari tidur panjangnya. Ckckck....mungkin merasa malu-atau entah apa, dia langsung ke kamar kecil.

Aku sungguh menikmati perjalanan ini. Memandang jauh ke luar sana lewat kaca jendela-kali ini kaca jendela yang retak-permadani hijau terbentang luas...diselingi rumah-rumah yang jaraknya berjauhan...lalu kembali hamparan terbentang dengan kambing-kambing yang digembalakan oleh seorang lelaki tua dan sesekali melewati sungai berwarna keruh dengan para bocah yang tanpa beban dan tawa riangnya bermain air. Ku pandang lagi, kini pemandangan yang tersaji adalah hamparan sawah yang gersang dan tanah yang kering kerontang sampai terlihat retakkannya-entah kapan terakhir kali hujan turun di daerah ini. Kontras dengan apa yang kulihat sebelumnya.

Meskipun begitu, tak kualihkan pandangannku dari kaca jendela yang retak ini...

*tadi mamah telepon, "udah nyampe mana?"

Antah Berantah (ga tau di mana)
15.10 WIB
Sungguh perjalanan ini mengasyikan...
Menyapu seluruh pemandangan di luar sana dan entah di mana sekarang aku berada.

Arjawinangun
16.10 WIB
Ku layangkan pandangku ke luar jendela, hari telah senja. Indah kulihat sore ini...bahwasannya untuk beberapa hari kedepan aku dalam dekapan keluargaku di sana.

Masih...yang tersaji di luar sana hamparan gersang, hmmm...mungkin penanaman bibit baru, akan telat dari yang telah direncanakan...

*Yess bentar lagi nyampee Cerbooon..

Stasiun Besar Cirebon
16.30 WIB
Wah!! Kaget aku!!
Banyak sekali yang berubah dari stasiunku ini...Lebih bagus!
Tapi mengapa aku merindukan suasana stasiun yang lama ya?
Mmm...kesannya lebih klasik saja.

Kini, telah di bangun lorong bawah tanah. Sama seperti stasiun Depok Baru, bedanya kalau di stasiun Cirebon lebih bersih-karena bangunan baru-kalau Stasiun Depok lama, sudah penuh sesak, kotor, banyak pedagang kaki lima, beragam manusia pun ada di sana.

Kutunggu kakak sepupuku yang akan menjeputku di stasiun ini. Sekitar menunggu 10 menit, datanglah dia dengan motornya. Menyusuri jalan raya di kotaku tak ada yang berubah secara signifikan. Hanya beberapa bangunan baru atau tempat yang dulunya pernah ku kenal, kini beralih fungsi menjadi tempat lain.

Drajat
16.48 WIB
Motor diparkir di depan rumah. Terlihat dari kaca jendela ruang tamu, papah dan mamah-tumben beliau berdua duduk bersanding. Aaaaah dan ternyata kaki papahku sedang dipijit-pijit oleh mamah. Aku masuk ke rumah, mengucapkan salam, dan menciumi tangan kedua orang tuaku itu.

Bersyukur ya Allah masih dapat mencium tangan kedua orangtuaku.
-Kini aku berusaha untuk melupakan apa yang telah papah lakukan terhadapku dan keluargaku...sungguh...Aku takut kehilangan keduanya (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

1 komentar: