Jumat, 20 Januari 2012

Asemka Part II

Asemka lagi di renovasi
Haaaai ketemu lagi ma gw sodara-sodara!! (bosen,,bosen dah!! hehehe)

Ini adalah reverensi kalian yang mau buka usaha pernak-pernik dari mulai souvenir pernikahan, gelang, kalung, jam, perhiasan, jempitan rambut, karet rambut,,,,,,dan buaaaanyak lagi macemnya, dateng aja ke Asemka kawan. Sebelumnya gw udah pernah nge-post-in tentang souvenir di Asemka...tapi karena hobi gw yg suka jeprat-jepret (dan dijepret..hahahaa) kan sayang kalo hasil jepretan gw ga di publish ke muka umum.
Kali ini perburuan gw bareng jeng Dewi n Bu Novi.

okeyy kawan nyok kita liat-liat,,(maap-maap ni kalo ada yg narsis dikit heheheee...)

Aneka gelang Rp. 5.000 - Rp. 30.000

Aneka gelang juga

Aneka kalung Rp. 30.000 - Rp. 100.000

Souvenir pernikahan (tuh calon mantennya) Rp. 50.000 - Rp. 200.000

Aneka bross Rp. 10.000 - Rp. 80.000

Aneka bross juga

Aneka bross lagi

Macem-macem (Bross, Gelang, Cincin)

Hehehe ... maap-maap!!

Aneka Cincin Rp. 10.000 - Rp. 30.000

Aneka Dompet Wanita (Rp. 100.000-an keatas)

Aduh maap lagi!! (di belakang gw itu tas-tas untuk anak kecil kisaran Rp.17.000 - Rp. 300.000 )
Kalung Pendulum Rp. 60.000 (tawar -menawar yang bikin alot harga asli Rp. 80.000)


Bisa dibuka (pamer hahaa...)




Malam Itu...


Depok
15 Januari 2012
18.10 WIB

Hmmm...tahun baru udah lewat...
Hahaaa :D mo masukin tulisan aja ga sempet terus, maklum artis.... ;p

Ok kawan, mari aku bagi sedikit ceritaku. Cerita di awal tahun yang berbeda dari biasanya.

Biasanya untuk menyambut tahun baru aku melewatinya dengan biasa saja, sama halnya seperti malam-malam yang aku lalui. Yaaa....seperti nonton acara di TV yang menayangkan detik-detik pergantian tahun baru dan begitu hitungan mundur aku selalu tak sabar menantikan kembang api yang akan  berpenjar indah di langit hitam. Tapi kini, di awal tahun 2012 begitu indah dan berbeda. Yap, benar! Aku melewati tahun baru bersamanya, seseorang yang selalu ada untukku. 

Pikiran itu langsung saja terbesit di benakku. Ketika ku utarakan keinginanku pada mamah untuk merayakan tahun baru di sana, Ciamis. 
"Tahun baru ya semuanya juga sama...di sini juga ada kembang api ko," kata mamah menegaskan.
"Hehe iya sih mah...tapi kan Melan pengen cari suasana baru," kataku tak mau kalah.
"Emang mau berangkat jam berapa dari sini?"
"Nanti deh jam 13.00 lewat..." jawabku sambil tersenyum lebar, pertanda bahwa mamah mengizinkanku untuk pergi.

Aku pun cepat-cepat mengiriminya pesan singkat padanya. Tak ayal lagi, dengan pemberitahuanku yang mendadak dia terkejut, namun di satu sisi dia sangat senang. Akhirnya dia mengusulkan aku untuk berangkat pukul 15.00. Karena ternyata dia sedang menghadiri acara Pelantikan di Organisasi yang digelutinya. Untuk itu, agar dia bisa menjemputku, aku berangkat dari rumah pukul 15.00.

===============================================================================================

"Nanti naik bis aja, jangan naik elef..." saran mamah.
"Iya mah..." ucapku sambil menganggukkan kepala.
"Hati-hati kamu dijalannya..." nasihat yang akan ku ingat.
"iyaa mah..." anggukku lagi.

Selama dalam perjalanan aku melihat ke luar kaca jendela bis yang sedikit buram. Tidak banyak penumpang waktu itu, terlihat dari bangku-bangku yang kosong. Sungguh perjalanan yang luar biasa. Ada  tempat-tempat yang membuatku melayang ke masa silam, rasanya ingin sekali turun dan menghirup aroma waktu itu. Tuhan adalah sang Maestro yang tak ada bandingannya kawan. Untuk menuju Kota Ciamis, kau akan melalui perbukitan dan disuguhkan pemandangan yang begitu memanjakkan mata, bahkan aku tak berkedip dibuatnya. Subhannallah!! Hanya kata itu yang terucap dari mulutku, untuk mengungkapkan isi hati.

Ketika memasuki daerah Hayawang, mendadak bis yang aku tumpangi berjalan sangat lambat. Para penumpang yang tengah terduduk pun sontak berdiri dengan serentak mengucapkan "Ya Allah!!". Aku yang penasaran pun langsung berdiri dan melihat ke luar jendela di seberangku. Innalillahi.....Dua remaja terbujur kaku di tepian jalan, dengan darah yang keluar dari mulut, hidung, telinga, dan kepala. Ternyata usut punya usut, kedua remaja itu hendak merayakan tahun baru ke Pangandaran dengan mengendarai sepeda motor. Aku lihat sepeda motornya sudah tidak berbentuk lagi, ternyata mereka mengendarai dengan kecepatan tinggi dan oleng lalu menabrak tihang listrik. Sungguh mengenaskan keadaannya dengan seluruh badan bersimbah darah, bahkan aku sendiri tak berani melihat lama-lama kondisi mereka, walau hanya dari jedela bis.

Sepanjang perjalanan aku masih teringat akan kedua remaja itu, bagaimana dengan keluarganya ketika mendapati anak-anaknya sudah tak bernyawa lagi. Tak dapat kubangkan jika itu di posisiku. Aku berharap, semoga keluarga yang ditinggalkan dikuatkan hatinya dan diberikan  kesabaran. Amin.

Setiap 30 menit sekali atau bahkan beberapa menit sekali sejak aku berangkat dari rumah, dia selalu mengirimiku pesan singkat "Udah nyampe mana neng?" layaknya anak kecil yang selalu ditanyai oleh ibunya yang khawatir jika terjadi apa-apa. 
Aku membalas pesannya dengan mengetik, "Udah nyampe (menyebutkan tiap daerah yang aku lalui) Iya nanti kalau sudah sampe neng kabarin ya... ;)"



To be continue...


Sang Maestro

Ada banyak bakat yang dimiliki setiap individu, satu dengan lainnya memiliki kelebihan masing-masing. Jika bakat yang dimiliki terus diasah tentu akan menghasilkan suatu karya masterpiece. Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. 

Ini ngga jauh berbeda dengan para ponakan-ponakan gw, yang memiliki bakat yang luar biasa, sampai gw pun hanya bisa bedecak kagum dengan karya yang mereka hasilkan. Bayangkan saja, di usia yang masih sangat muda-sekitar usia 3-4 tahun-ponakan gw udah memamerkan hasil karyanya. 
Baiklah gw ga mau berpanjang lebar ngomongin ponakan-ponakan gw yang super imut bin luchu ini, biar gambar yang berbicara.

Gambar 1. "Benang hampir ga kusut" by Ringga Ringgu

Gambar 2. "Abstrak-bermain dengan komposisi warna" by Sabina

Gambar 3. "Menemukan Ujung" by Sabina

Gambar 4. "Tiga sekawan dari dasar laut" by Sabina

Pelukis kita: Sabina (yang lucu itu tu..)
Biang rusuh: Ringga Ringgu

Mungkin para pembaca akan sedikit terheran-heran, ko malah gambar yang ga jelas ini yang ditampilin. Nah, inilah sodara-sodaraku sekalian!! Berawal dari hal keci inilah, sesuatu yang besar bisa terjadi. Terbukti bahwa pelukis tembok kita Sabina, telah memenangkan juara 1 lomba mewarnai yang diadakan oleh Dept. Store di Cirebon, kalo ga salah di Yogya Mall &  Grage Mall, yup..di dua tempat dan waktu yang berbeda tentunya (tapi bukti otentik fotonya gw lupa minta ma ibunya, maklum pelupa akut hehee).

Nah..kalo pelukis tembok yang satunya, Ringga Ringgu, sebenernya banyak banget tembok dalem rumah yang udah dia jelajahi buat digambar, tapi sayangnya tembok dalem rumah udah di cat ulang biar rada bersihan dikit dari hasil karya sang Maestro. Emak gw cuma ngelus dada aja waktu liat cucunya mengukir karya lagi di tembok yang ga lama barusan aja di cat..dan gw cuma bisa ketawa girang heheheee.... ;D


Tapi gw yakin...suatu saat nanti dari tangan-tangan mungil mereka, akan menciptakan suatu karya yang masterpiece.. 


Rabu, 18 Januari 2012

wow!!!

hmm...

pertengahan bulan di tahun baru...
blom nulis apa-apa..
nyusul deh, masih sibuk dengan dunia sendiri...
hehehee

tapi yg gw inget pesennya satu
"jangan berenti menulis"